Hikmah Nilai "D"

Saat sedang mengikuti sebuah seminar, ntah karena merasa bosan di saat sesi talkshow, atau karena hobi melamun, jadilah pikiran ini melayang-layang. Dan layang itu jatuh di saat-saat diri ini masih duduk di bangku kuliah, tepatnya semester 4.

Flashback ke 11 tahun lalu..

Teringat kembali sama mr. Hitler, satu-satunya dosen yang telah berhasil membuat saya mendapatkan nilai D! yang artinya GAK LULUS nak...
dan gak cuma D, hahay... saya harus mengulang di tahun berikutnya untuk mata kuliah yang diajarkannya.

Oh mr. Hitler...
Kalo dipikir-pikir, sekilas wajahmu mirip Gerry Iskak.
MasyaAllah.. gaya mengajarmu membuatku mati kutu.. hingga akhirnya aku sering tidak masuk ke kelasmu. merasa tertindas. haha!
Suasana kelas yang harus sunyi senyap, handphone harus di off, ga boleh di silent, ga boleh menguap, ga boleh ngantuk, apalagi tertidur. Pasti langsung dikeluarkan dari kelas. Padahal... oh... mr. Hitler
Okelah Handphone di off, ga masalah, tapi kalo ga boleh menguap, mengantuk, apalagi tertidur?? oh No! That's not my style sir...
Ah, daripada dikeluarkan, dimarahi... dipermalukan di depan kelas... lebih baik tidak masuk kelas. hehe...
dan, sepertinya suatu kewajaran kalau kau... mr, Hitler, memberiku nilai D.
Awalnya sedih, buanget, That was my first D! ^^ (and last)

Elektronika, mata kuliah WAJIB mahasiswa elektro, 4 SKS yang selalu menjadi momok bagi kami.
Tapi sepertinya kini aku harus berterimakasih padamu...
jika tanpamu... aku mungkin tak akan masuk kelas khusus itu, gak akan ketemu sama dua dosen luar biasa yang selalu sabar dan selalu memberi motivasi bagi kami, penghuni kelas khusus ini. gak cuma motivasi dalam belajar elektronika, tapi juga untuk hidup.

Kenapa dibilang kelas khusus?
Hehe... ternyata ini kelas adalah kelas gabungan, mahasiswa yang gak lulus-lulus mata kuliah Elektronika. Dari angkatan 2000-2005 digabungkan. Ada yang udah lebih dari 5 kali ambil mata kuliah ini yang gak lulus-lulus. Oh, andaikan saja ini bukan matakuliah wajib, sudahlah pasti kami men-drop mata kuliah ini.
Bukan suatu kebanggan bisa masuk kelas ini T_T
Alhamdulillah... saat kami mengulang di kelas khusus, sang mr. Hitler sudah terbang ke Korea, untuk peneliatian,  syukurlah...kalo diajar dia lagi... ondeh mandeh.. tampaknya bukan hanya D, but worst... E! mending saya ngulang di tahun depannya lagi ^^

Dan akhirnya... satu semester terlewati... berkat usaha dan doa, akhirnya... berhasil juga dapat nilai A. Ternyata, elektronika itu ga susah, kalo tau kuncinya, gampang... dan yang pasti kuncinya adalah rajin masuk kuliah, gak bete ama doesnnya, suasana kelas nyaman... ga tegang kayak di zamannya Nazi ^^ ternyata BISA!!

Dan baru kini saya bisa lebih memaknai, lebih mengambil hikmah dari hal tersebut.
Kapan lagi punya cerita, contoh nyata suatu kegagalan yang pada akhirnya menjadi sebuah sukses...
Bukan sombong... tapi, kapan lagi bisa ngulang mata kuliah...hehe..
Dan ilmu mata kuliah tersebut sangat bermanafat sekarang... Allah tau banget deh..
gak kebayang kalo saya dapat C, lulus dengan nilai paling rendah. Udah pasti deh saya gak mau ngulang mata kuliah tersebut, kan point-nya yang penting lulus, daripada harus ketemu mr. Hitler lagi. So, sangat sedikit sekali ilmu yang didapat. Tapi, karena ngulang, ngisi otak dengan pemahaman... dibimbing ama dosen yang sabar... ilmu itu melekat, dan kepake' sekarang di dunia kerja ^^

Sesutau hal yang terjadi dalam hidup kita, kadang baru bisa diketahui hikmahnya setelah berlalu beberapa waktu...

mr. Hitler... perjuanganmu kuliah di Luar Negri membawa arti bagi keilmuan di Indonesia, sejujurnya.. saya bangga punya dosen seperti Anda. Dan sejujurnya, dulu saya sering mengintip blog Anda,mendownload tutorial bahasa Jerman yang Anda buat. Menikmati hasil jepretan kameramu ..Maaf jika dulu saya sering sebel dan sering gak masuk kuliah ^^

Dosen saya ini sekarang sudah S3, mengambil Doktoral di KAIST, Korea. Proud of you sir.

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Sahabat Anak-anak

map of my colony

Traveling sejak dalam kandungan