ada yang perlu kau tahu tentang kelistrikan di indonesia kawan
Hmm... sebelumnya, aku adalah orang yang teramat sangat tidak suka dengan perusahaan negara yang satu ini. Well.. bukan hanya perusahaannya, tapi insan-insannya. Dan tentu saja, bagi kawan-kawan sekalian yang pernah tinggal di Pulau Sumatera, dikhususkan yang pernah mendiami kota Medan, pastilah tahu, bagaimana kelistrikan di tanah sumatera yang satu itu. Byar pet... dah biasa kali, macam makan aja, tiga kali sehari.. lama pulak. ckckck...
Gak jarang, sumpah serapah tanpa sadar terlontar dari bibir ini (Astaghfirullah... sekarang udah tobat. asli) kalo tiba2 lampu padam. Ini itu gak bisa.
Di Bandung, wedeeeh... beda sangat keadaannya. Teramat sangat jarang sekali mati lampu. Aliran istilahnya kalo di Bandung. Hampir 5 tahun hidup di Bandung, jaranglah melontarkan hal2 yang gak enak ke perusahaan yang satu ini.Apalagi kalo pas aliran, bisa ke kampus yang gensetnya ON teruuuzzz jadinya mah, ga kena imbas banget kalo ga ada listrik.
Dan, gak pernah bermimpilah untuk mengabdi di perusahaan negara yang satu itu.
Hadaah... jangankan bermimpi, terlintas aja kagak. Gimana mau terlintas, 7 tahun mendalami telekomunikasi sejak sekolah menengah. Masak iya ujug-ujug jatoh ke electricity...Tapi.. kawan.. lain cita-cita lain pula kenyataan. Entah untuk keberapa kalinya lagi-lagi disindir sama QS: AL-Baqoroh ayat 216. Dah pada hapal kayaknya mah isinya..
Yah gitulah... ntah angin apa pulak yang pada akhirnya membawa saya untuk mengabdi di perusahaan ini. Kalo bapak saya bilang, "Karma itu dek, makanya jangan suka ngejek-ngejek". Jiaah... ni bapak. Tapi, untuk memasuki perusahaan bergenre telekomunikasi, emang saya gak ada minat. Bosen juga sebenernya di dunia telkom.
Dan..dan..dan... tahukah kau kawan, di bagian apa aku bekerja di perusahaan ini? [agak malas jawabnya]
Di bagian Teknik Distribusi
Dan lagi.. tahukah kau kawan apa yang kukerjakan di bagian tersebut?? [tambah malas jawabnya]
Salah satunya membuat jadwal pemadaman bergilir. Mengatur pemadaman bergilir. Memerintahkan unit di bawah hierarki lokasi saya ditempatkan untuk melepas/memasukkan feeder2 yang masuk jadwal pemadaman (also known as memadamkan/menghidupkan penyulang2).
Benarlah itu kata bapak saya. Karma. T_T.
Bulan-bulan pertama saya di sini. Asli stres sangat.
Gile aje, gue dulu menyumpah-nyerapahi orang P*N, nah sekarang gue yang disumpah-serapah orang. MasyaAllah...
Tapi, gak hidup namanya kalo gak ada hikmah, pelajaran yang kita petik dari setiap kejadian yang ada di hidup kita.Berkat itu semua, aku mulai memahami sistem kelistrikan. Bermula dari NOL. bener-bener NOL. Banting stir, gak cuma banting stir. pindah kemudi malah. Gak ada nyambung2nya dunia telekomunikasi yang saya geluti 7 tahun ama kelistrikan. Yang nyambung palingan tentang radio komunikasi yang biasa digunakan untuk komunikasi antar unit. Dan Trafo. Kalo dulu di sekolah atau kampus pernah belajar tentang trafo... itu trafo yang dipelajari masih bisa digenggam dengan satu tangan. Nah trafo yang saya kenal sekarang, ondeh mandeh... mengangkatnya bahkan dibutuhkan waktu yang lama dan perlu alat bantu katrol.memeluknya saja pun tak kuasa. Kalo kejatuhan trafo yang dipelajari waktu sekolah ato ngampus, paling efeknya cuma teriak "aduh", nah kalo kejatuhan trafo distribusi... can you imagine that?? teriak aja udah gak bisa kale.Itu baru trafo ditribusi. belum lagi trafo tenaga..hiaaaayyyy...
Jadilah saya tahu kenapa itu pengurangan beban a.k.a nyala bergilir [kalo kata si bos, sebagai kata pengganti pemadaman bergilir yang lebih halus]
Ternyata..ternyata... oh ternyata.... banyak hal.. yang membuat itu pemadaman harus terjadi.
........bersambung yak... capek nulisnya euy..........
nyambi kerja juga. hahay.....
jan 19, '10 10:38 pm
Gak jarang, sumpah serapah tanpa sadar terlontar dari bibir ini (Astaghfirullah... sekarang udah tobat. asli) kalo tiba2 lampu padam. Ini itu gak bisa.
Di Bandung, wedeeeh... beda sangat keadaannya. Teramat sangat jarang sekali mati lampu. Aliran istilahnya kalo di Bandung. Hampir 5 tahun hidup di Bandung, jaranglah melontarkan hal2 yang gak enak ke perusahaan yang satu ini.Apalagi kalo pas aliran, bisa ke kampus yang gensetnya ON teruuuzzz jadinya mah, ga kena imbas banget kalo ga ada listrik.
Dan, gak pernah bermimpilah untuk mengabdi di perusahaan negara yang satu itu.
Hadaah... jangankan bermimpi, terlintas aja kagak. Gimana mau terlintas, 7 tahun mendalami telekomunikasi sejak sekolah menengah. Masak iya ujug-ujug jatoh ke electricity...Tapi.. kawan.. lain cita-cita lain pula kenyataan. Entah untuk keberapa kalinya lagi-lagi disindir sama QS: AL-Baqoroh ayat 216. Dah pada hapal kayaknya mah isinya..
Yah gitulah... ntah angin apa pulak yang pada akhirnya membawa saya untuk mengabdi di perusahaan ini. Kalo bapak saya bilang, "Karma itu dek, makanya jangan suka ngejek-ngejek". Jiaah... ni bapak. Tapi, untuk memasuki perusahaan bergenre telekomunikasi, emang saya gak ada minat. Bosen juga sebenernya di dunia telkom.
Dan..dan..dan... tahukah kau kawan, di bagian apa aku bekerja di perusahaan ini? [agak malas jawabnya]
Di bagian Teknik Distribusi
Dan lagi.. tahukah kau kawan apa yang kukerjakan di bagian tersebut?? [tambah malas jawabnya]
Salah satunya membuat jadwal pemadaman bergilir. Mengatur pemadaman bergilir. Memerintahkan unit di bawah hierarki lokasi saya ditempatkan untuk melepas/memasukkan feeder2 yang masuk jadwal pemadaman (also known as memadamkan/menghidupkan penyulang2).
Benarlah itu kata bapak saya. Karma. T_T.
Bulan-bulan pertama saya di sini. Asli stres sangat.
Gile aje, gue dulu menyumpah-nyerapahi orang P*N, nah sekarang gue yang disumpah-serapah orang. MasyaAllah...
Tapi, gak hidup namanya kalo gak ada hikmah, pelajaran yang kita petik dari setiap kejadian yang ada di hidup kita.Berkat itu semua, aku mulai memahami sistem kelistrikan. Bermula dari NOL. bener-bener NOL. Banting stir, gak cuma banting stir. pindah kemudi malah. Gak ada nyambung2nya dunia telekomunikasi yang saya geluti 7 tahun ama kelistrikan. Yang nyambung palingan tentang radio komunikasi yang biasa digunakan untuk komunikasi antar unit. Dan Trafo. Kalo dulu di sekolah atau kampus pernah belajar tentang trafo... itu trafo yang dipelajari masih bisa digenggam dengan satu tangan. Nah trafo yang saya kenal sekarang, ondeh mandeh... mengangkatnya bahkan dibutuhkan waktu yang lama dan perlu alat bantu katrol.memeluknya saja pun tak kuasa. Kalo kejatuhan trafo yang dipelajari waktu sekolah ato ngampus, paling efeknya cuma teriak "aduh", nah kalo kejatuhan trafo distribusi... can you imagine that?? teriak aja udah gak bisa kale.Itu baru trafo ditribusi. belum lagi trafo tenaga..hiaaaayyyy...
Jadilah saya tahu kenapa itu pengurangan beban a.k.a nyala bergilir [kalo kata si bos, sebagai kata pengganti pemadaman bergilir yang lebih halus]
Ternyata..ternyata... oh ternyata.... banyak hal.. yang membuat itu pemadaman harus terjadi.
........bersambung yak... capek nulisnya euy..........
nyambi kerja juga. hahay.....
jan 19, '10 10:38 pm
Comments