"sekolah dimana??"

Di sebuah forum pelajar SMP-SMA seseorang bertanya, "Sekolah dimana?" ouch...apakah tampang saya tidak seperti pembina yg lainnya?? yang bener aje...masak dikirain peserta T_T

Awalnya, seneng juga ditanyain gitu. Berasa awet muda. Tapi...lama-lama mikir juga. Salah dimananya ya, sampai-sampai saya masih direcognize sebagai anak sekolahan. 
Penampilan kah? cara bicara kah? ransel dan sendal yang saya pakai kah? 
Saya harusnya udah pantas jadi ibu, tapi koq ya masih ada yang mengira anak sekolahan.
Jadi bahan introspeksi.
Apa yang salah?
Apa yang harus dirubah dari diri ini???
Belum pantaskah untuk dipandang sebagai orang dewasa?
Ah, tapi sepertinya biasa saja. Sebelum-sebelumnya, waktu di Bandung dengan penampilan yang sama.

Tapi, di sini, ini kali kesekian saya dibilang anak sekolahan, mending dibilang anak kuliahan, Itu juga sering.
Beda atap, beda pandangan orang. 
Ah... apa besok-besok harus mengganti ransel dengan tas lainnya?? heuheu.. tapi tak cukuplah tas minimalis yang girly abis itu untuk menampung benda-benda keramatku, dan...dan...berat sebelah bawa'nya kan capek.
Atau mengganti sendal gunung dengan sendal lainnya? ah..tak nyaman, sudah sering keseleo kaki ini.
Aaarghh... bodo amat lah... I have my own style.

-----------------


Sebelumnya kenalan ama pembina yang lain, saya panggil uni (kakak), soalnya tampangnya udah ustadzah banget, ee...ternyata..
Uni   : kelahiran tahun berapa Wielda?
Saya: 86 ni..
Uni   : oh... saya 87. wah, berarti saya yang panggil wielda uni.

Again!


feb 14, '10 5:30 am

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Sahabat Anak-anak

map of my colony

Traveling sejak dalam kandungan