being a programmer >>> eugh!

Saya pilih jurusan Teknik Elektro untuk menghindari segala jenis yang berbau pemrograman. Saya benci banget sama yang namanya syntax, deklarasi, if, then, else, looping, de es be. Mata kuliah Pemrograman Komputer yang sering disingkat Prokom, emang saya dapat nilai yang yah, lumayanlah, B. Tapi, kalo ada orang yang nanya tentang pascal, habis! Saya gak tau sama sekali. Saya trauma dengan layar birunya pascal yang setiap kali habis coding, saya harus menanti-nanti munculnya layar hitam yang menandakan program yang dibuat, setidaknya berhasil di compile. Selama praktikum Prokom, seingat saya, cuma bisa compile 2 kali, itu juga udah syukur banget.

Di elektro, bukannya nggak ada yang namanya pemrograman. Ada banget. Di lab Microprocessor sendiri, lab dimana saya bernaung 2 tahun belakangan, nggak pernah jauh dari yang namanya program, hanya saja, program2nya jauh lebih real dibanding program2 yang sering dibuat anak2 Informatika. Programnya langsung diaplikasikan ke hardware (Microcontroller/Microprocessor), jadi, semua program yang kita buat bener-bener bisa 'dilihat' hasilnya. Nyata!

Tapi, kayaknya saya kena getahnya ni. Di term terakhir saya di IT Telkom (insyaAllah), saya diuji dengan TA yang yah, mau nggak mau harus coding. Bahasa yang digunakan adalah VHDL, pake ModelSim versi SE6.0. Ni baru pertama kalinya saya kenal VHDL, baru kenal banget. Dan ternyata.... bahasa-bahasa aneh yang saya gak sukai itu muncul lagi: wait for, looping, use, if, ithen, else... Eugh!
Niatnya menghindar dari bahasa perograman, namun... saya harus mengakhiri hidup saya di IT Telkom dengan bahasa pemrograman. Subhanallah!! Maha Suci Allah yang telah membuat saya bersabar atas hal ini :)


mar 27, '08 9:37 pm

Comments

Popular posts from this blog

map of my colony

a simple thing that makes me fall in love with you again.

Nabung ASIP selama Umroh?? Emang bisa?