k.a.m.u.f.l.a.s.e.
Sebuah fenomena menarik yang akhir-akhir ini jadi bahan pikiran saya. Ternyata,beberapa foundation di negri ini disponsori oleh perusahaan-perusahaan rokok ternama. Dan bukan hanya foundation, bahkan perhelatan olah raga pun demikian, banyak yang disponsori oleh perusahaan-perusahaan rokok.Sebut saja Sampoerna Foundation, Djarum Soccer, ProLiga, dan sebagaianya.
Jadi teringat sebuah film Korea yang bersetting di dua tempat, Harvard University dan Korea Selatan. Dimana di dalamnya terdapat sebuah konflik antara pengacara penuntut yang membela rakyat korban sebuah perusahaan kimia, DA Chemical, nama perusahaan kimia tersebut, dan pengacara lain yang mencoba membela si empunya perusahaan kimia tersebut yang berpusat di California,USA.
Well, DA Chemical ternyata memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Di Korea Selatan sendiri, perusahaan tersebut terletak di sebuah desa bernama Sinbanlli. Limbah kimia dibuang secara sembarang sehingga mencemari lingkungan, dan menyebarkan penyakit bagi warga sekitar. Tapi, beruntung warga Sinbanlli, karena ada sebuah yayasan, Hamilton Foundation, yang dengan sukarela mengobati masyarakat secara gratis. Dokter-dokter muda dari Harvard University yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap kemanusiaan dipekerjakan di sana.
Namun, ternyata masyarakat Sinballi dan dokter-dokter muda berbakat tersebut menjadi korban penipuan ketua Hamilton Fondation yang ternyata juga CEO DA Chemical. Intinya, DA Chemical ingin menutupi kesalahannya dengan menggunakan yayasan Hamilton yang setelah diteliti, ternyata sengaja beroperasi di daerah-daerah dekat perusahaan DA Chemmical berdiri.
Yah, setelah meraih kuntungan besar dengan merugikan masyarakat, mereka tetap mempertahankan perusahaan tersebut, dan membuat sebuah yayasan untuk menutupi kesalahan. What a shame!
Persis seperti yang saya sebutkan di atas. Perusahaan-perusahaan rokok yang telah mendapatkan keuntungan yang sangat besar dengan merusak generasi bangsa ini di berbagai kalangan pun seolah ingin menutupi kesalahan dengan membuat foundation ataupun dengan menjadi sponsor olah raga. Di satu sisi merusak bangsa, di sisi lain mencoba berbakti pada negara. Kontradiksi!
Jadi teringat sebuah film Korea yang bersetting di dua tempat, Harvard University dan Korea Selatan. Dimana di dalamnya terdapat sebuah konflik antara pengacara penuntut yang membela rakyat korban sebuah perusahaan kimia, DA Chemical, nama perusahaan kimia tersebut, dan pengacara lain yang mencoba membela si empunya perusahaan kimia tersebut yang berpusat di California,USA.
Well, DA Chemical ternyata memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Di Korea Selatan sendiri, perusahaan tersebut terletak di sebuah desa bernama Sinbanlli. Limbah kimia dibuang secara sembarang sehingga mencemari lingkungan, dan menyebarkan penyakit bagi warga sekitar. Tapi, beruntung warga Sinbanlli, karena ada sebuah yayasan, Hamilton Foundation, yang dengan sukarela mengobati masyarakat secara gratis. Dokter-dokter muda dari Harvard University yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap kemanusiaan dipekerjakan di sana.
Namun, ternyata masyarakat Sinballi dan dokter-dokter muda berbakat tersebut menjadi korban penipuan ketua Hamilton Fondation yang ternyata juga CEO DA Chemical. Intinya, DA Chemical ingin menutupi kesalahannya dengan menggunakan yayasan Hamilton yang setelah diteliti, ternyata sengaja beroperasi di daerah-daerah dekat perusahaan DA Chemmical berdiri.
Yah, setelah meraih kuntungan besar dengan merugikan masyarakat, mereka tetap mempertahankan perusahaan tersebut, dan membuat sebuah yayasan untuk menutupi kesalahan. What a shame!
Persis seperti yang saya sebutkan di atas. Perusahaan-perusahaan rokok yang telah mendapatkan keuntungan yang sangat besar dengan merusak generasi bangsa ini di berbagai kalangan pun seolah ingin menutupi kesalahan dengan membuat foundation ataupun dengan menjadi sponsor olah raga. Di satu sisi merusak bangsa, di sisi lain mencoba berbakti pada negara. Kontradiksi!
may 17, '08 2:36 am
Comments