ketika niat itu akhirnya diuji (episode 1)
Hari ini, sebuah pelajaran besar mampir dalam hidup saya.
14 Juni 2008 lalu, saya berazzam, mulai hari itu, saya hanya ingin menjadi orang yang bermanfaat, bagi siapa saja, kapan saja, di mana saja, dan dalam kondisi apapun, bahkan jika tubuh ini harus dikorbankan sekalipun. Azzam ini benar-benar saya coba terapkan dalam hidup saya setelah hari itu.
Dan Ahad kemaren (06 Juli 2008)....
Dimulai pada hari sebelumnya (sabtu).
Sore hari, setelah seharian riding motorcycle hanya untuk mencari kolam renang khusus akhwat di Rancaekek, Cileunyi dan dilanjutkan mencari tempat makan rekomendasi seorang teman, sebut saja Eka, yang jauhnya amit-amit, saya harus berbelanja ke pasar. Pasalnya, besok kami (BJS_183) berencana jualan di shock market (baca: pasar kaget) kampus, dalam rangka mencari dana untuk pembangunan WC umum, pengobatan gratis dan penyuluhan tanaman obat untuk masyarakat di salah dua RW di Desa Lengkong.
Malamnya, dengan tanpa terpaksa saya ikutan masak-memasak.
Padahal, niat awal, saat shalat ashar: "malam ini gue harus menyelesaikan addressing TA gue. Paling nggak addressingnya aja".
Well, ba'da shalat ashar, laptop dinyalain. Software mulai dibuka, program siap di edit.
But... saya berfikir: "hm... kalo gue ngerjain ni TA, manfaatnya cuma di gue doang, sedangkan di ruang tengah, temen-temen lain sibuk mempersiapkan buat besok, kalo gue di situ, tentunya gue akan lebih bermanfaat."
Well, finally tanpa me-minimize or even meng-close ModelSim (software yang saya pakai), saya meninggalkan laptop, dengan harapan masih bisa mencuri-curi waktu untuk mengedit program (nyatanya tidak).
Hingga tiba di malam hari... saya masih berada di depan penggorengan, saat HP berdering. Ternyata dari seorang teman, partner saya mengerjakan TA. "Wiel, lagi di kosan ga? Desia ke kosan Wielda sekarang ya?".
Beberapa menit kemudian Desia datang, membawa sofcopy program untuk di-Synthesize. Hm... saya jadi merasa bersalah, program saya belum selesai di-edit, sedang Desia, sudah siap untuk di synthesize.
Well. it's okey, saya pikir. "mudah-mudahan masih ada waktu malam ini untuk edit program."
Setelah masak-memasak beres, akhirnya saya berada di depan laptop kembali, sekitar jam 22.00. Tapi.... tanpa sadar... saya terbangun jam 00.05, ternyata saya tertidur setelah beberapa menit di depan program yang baru beberapa baris di edit. HuAAaa!!! dan parahnya saya baru teringat, saya belum shalat Isya!
14 Juni 2008 lalu, saya berazzam, mulai hari itu, saya hanya ingin menjadi orang yang bermanfaat, bagi siapa saja, kapan saja, di mana saja, dan dalam kondisi apapun, bahkan jika tubuh ini harus dikorbankan sekalipun. Azzam ini benar-benar saya coba terapkan dalam hidup saya setelah hari itu.
Dan Ahad kemaren (06 Juli 2008)....
Dimulai pada hari sebelumnya (sabtu).
Sore hari, setelah seharian riding motorcycle hanya untuk mencari kolam renang khusus akhwat di Rancaekek, Cileunyi dan dilanjutkan mencari tempat makan rekomendasi seorang teman, sebut saja Eka, yang jauhnya amit-amit, saya harus berbelanja ke pasar. Pasalnya, besok kami (BJS_183) berencana jualan di shock market (baca: pasar kaget) kampus, dalam rangka mencari dana untuk pembangunan WC umum, pengobatan gratis dan penyuluhan tanaman obat untuk masyarakat di salah dua RW di Desa Lengkong.
Malamnya, dengan tanpa terpaksa saya ikutan masak-memasak.
Padahal, niat awal, saat shalat ashar: "malam ini gue harus menyelesaikan addressing TA gue. Paling nggak addressingnya aja".
Well, ba'da shalat ashar, laptop dinyalain. Software mulai dibuka, program siap di edit.
But... saya berfikir: "hm... kalo gue ngerjain ni TA, manfaatnya cuma di gue doang, sedangkan di ruang tengah, temen-temen lain sibuk mempersiapkan buat besok, kalo gue di situ, tentunya gue akan lebih bermanfaat."
Well, finally tanpa me-minimize or even meng-close ModelSim (software yang saya pakai), saya meninggalkan laptop, dengan harapan masih bisa mencuri-curi waktu untuk mengedit program (nyatanya tidak).
Hingga tiba di malam hari... saya masih berada di depan penggorengan, saat HP berdering. Ternyata dari seorang teman, partner saya mengerjakan TA. "Wiel, lagi di kosan ga? Desia ke kosan Wielda sekarang ya?".
Beberapa menit kemudian Desia datang, membawa sofcopy program untuk di-Synthesize. Hm... saya jadi merasa bersalah, program saya belum selesai di-edit, sedang Desia, sudah siap untuk di synthesize.
Well. it's okey, saya pikir. "mudah-mudahan masih ada waktu malam ini untuk edit program."
Setelah masak-memasak beres, akhirnya saya berada di depan laptop kembali, sekitar jam 22.00. Tapi.... tanpa sadar... saya terbangun jam 00.05, ternyata saya tertidur setelah beberapa menit di depan program yang baru beberapa baris di edit. HuAAaa!!! dan parahnya saya baru teringat, saya belum shalat Isya!
07 Juli 2008, in my lovely room.
jul 15, '08 5:47 am
Comments