tpa al-falah, dan fenomenna ajaib yang ada di sana (episode 2)

Hm.... sebelumnya ada nulis dengan judul ini, tapi tu cerita tentang murid-muridnya.
Nah, kemaren, nemu fenomena baru. Sekarang tentang pengajarnya. Whuidih...! sama aja parahnya. Ternyata, saya hidup di sekitar orang2 yang...mmm...luar biasa deh! Luar biasa karena mereka masih bisa bertahan hidup dan sekolah dengan segala keterbatasan yang ada.

Jadi ni cerita tentang salah seorang pengajar di ikhwan, namanya di hidden aja ya, masih SMA, sekolahnya di SMA yang di PGA itu lho.
Ayahnya bekerja sebagai penarik becak, tapi yang shift malam (duh, emang malam2 masih ada orang yang mau naik becak ya?)
Trus ibunya kerjanya serabutan, kadang nyari ikan untuk dijual, de es be.
Kalo nggak salah, dia tuh sekolahnya juga dari beasiswa. 
Masalah makan... nah ini dia. Kita dapat cerita dari Bu Yati, warga yang mengelola TPA di deket sungai (lupa nama TPA-nya), yang pasti bukan TPA AL-Falah, nah sebagian dari kita ada yang ngajar di situ juga. Maklum, ibu-ibu, jadi banyak cerita, he...
BU Yati cerita, keluarga mereka kalo udah nggak bisa makan banget, baru minta ke Bu Yati.
Tapi, yang saya salutnya, tu anak bisa nutupin semuanya. Gak keliatan banget! Udah lama kita ngajar di Al-Falah, tapi baru ketauan sekarang. Subhanallah!

Hm... sebagai mahasiswa dan sebagai manusia, pasti ada keinginan untuk menolong. But... what can we do for helping them not only in a short time, but for a long time, so they can keep living, they can keep eating something?
Giving them some money, it's not the wise way, right?
Giving his parents some jobs? But what job?
Any suggestion?


mar 12, '08 2:42 am

Comments

Popular posts from this blog

map of my colony

a simple thing that makes me fall in love with you again.

Nabung ASIP selama Umroh?? Emang bisa?